Senin, 21 Maret 2022

Semiotika dalam kehidupan.

Tanda orang tua sayang dengan kita. 

Perlakuan yang saya terima dalam sehari-hari dirumah yaitu Orang tua yang setiap hari selalu mengingatkan saya untuk shalat, jangan pernah menunda-nunda, apalagi sampai meninggalkan shalat. 

Secara Signifier (Fisik), tanda yang saya terima dalam sehari-hari yaitu orang tua saya yang selalu berbicara dan memarahi saya apabila sudah waktunya shalat dan saya masih menunda-nunda. Memarahinya itu dalam bentuk mengingatkan, agar saya tidak menunda-nunda dikarenakan saya terlalu sering keasikan bermain HP yang membuat saya sering menunda-nundanya. Walaupun orang tua saya sering memarahi saya karena saya sering menunda-nunda shalat, saya tidak pernah marah karena saya tau itu demi kebaikan saya sendiri. Beliau sering mengingatkan saya agar saya selalu ingat dengan Allah dan jangan pernah meninggalkan shalat. 

Secara Signified (Mental), saya sadar bahwa orang tua saya selalu mengingatkan dan memarahi saya itu karena sayang dan beliau tidak ingin anaknya selalu menunda-nunda shalat. Beliau pun tidak ingin anaknya jauh dengan Allah. Kemudian, saya sendiri pun juga sadar apa yang orang tua saya sering katakan terhadap saya itu benar, karena apabila kita sering menunda-nunda shalat itu tidak baik dan akan menjadi kebiasaan kedepannya. 

Makna yang dapat saya ambil yaitu, jangan pernah menunda-nunda apalagi bermalas-malasan untuk shalat karena kedepannya akan menjadi kebiasaan kalo kita terus-terusan seperti itu. Selain itu, apabila kita tidak menunda-nunda shalat, dan selalu mengerjakannya tiap waktu, itu akan membuat kita sadar bahwa pada hakikatnya tiada yang mampu memberikan pertolongan kepada kita selain Allah. Dengan shalat, maka kita akan semakin dekat dengan Allah. Kalau kita sering menunda-nunda maka akan semakin jauh kita sama Allah. Selain itu, Allah lebih mencintai perbuatan shalat tepat waktu melebihi berbakti pada orang tua dan pergi berjihad. Kemudian, apabila kita shalat dengan tepat waktu akan mendapatkan tempat disurga, hati menjadi terasa sangat tenang dan tidak gelisah, diampuni segala dosa-dosanya seperti daun yang berguguran, dan mendapatkan banyak sekali pahala-pahala kebaikan yang akan kita rasakan sendiri. 

Senin, 14 Maret 2022

Kajian Analisis Naratif

Kajian yang dapat dilakukan selain semiotika yaitu kajian dalam Analisis Naratif. Menurut Webster dan Metrova, narasi ini merupakan salah satu metode penelitian 
di ada dalam ilmu-ilmu sosial, inti dari metode ini yaitu memiliki kemampuan untuk memahami tentang berbagai macam
identitas dan pandangan dunia seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi) 
yang akan didengarkan ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari. Penelitian naratif adalah studi tentang cerita yang terdapat dalam beberapa hal cerita yang secara langsung dapat 
muncul sebagai catatan sejarah, sebagai novel fiksi, seperti dongeng, sebagai autobi-
ographies, dan genre lainnya. Cerita tersebut dapat ditulis melalui proses mendengarkan dari orang lain bisa juga dengan cara bertemu secara langsung dengan pelaku melelui wawancara. 

Karakteristik dalam penelitian naratif ini terbagi menjadi 4, yaitu :
A. Pengalaman Individu, merupakan peneliti naratif ini hanya berfokus pada pengalaman satu individu atau lebih, tidak secara kelompok. 
B. Kronologi Pengalaman, merupakan memahami masa lalu individu seperti juga masa sekarang dan masa depan yang akan menjadi salah satu unsur kunci dalam penelitian naratif. Peneliti naratif menganalisis suatu 
kronologi dan melaporkan pengalaman individu. 
C. Pengumpulan Cerita,  pengumpulan cerita yang diceritakan oleh 
individu kepadanya. Cerita dalam penelitian 
naratif adalah orang pertama yang dilakukan langsung secara lisan dengan mengatakan atau 
menceritakan sesuatu yang telah terjadi. 
D. Restorying, menceritakan pengalaman individu yang diceritakan kepada peneliti, kemudian diceritakan kembali 

dengan kata-kata sendiri oleh peneliti. Peneliti melakukan ini untuk menghubungkan dan menceritakan nya. 
E. Coding tema, memberikan kode dari cerita atau data menjadi tema-tema atau dalam bentuk
kategori-kategori. 
F. Konteks atau latar, Peneliti menggambarkan secara terperinci tentang berbagai macam latar atau konteks dimana pengalaman individu yang akan menjadi pusat fenomenanya. 
G. Kolaborasi, Peneliti dan partisipan melakukan kolaborasi sepanjang proses penelitian. Kolaborasi ini dilakukandalam penelitian naratif yaitu peneliti secara aktif meliput partisipannya dalam memeriksa cerita yang dibukakan atau dikembangkan.


Daftar Pustaka :
https://www.researchgate.net/profile/Amirfan-Asfar/publication/330337822_ANALISIS_NARATIF_ANALISIS_KONTEN_DAN_ANALISIS_SEMIOTIK_Penelitian_Kualitatif/links/5c39a386458515a4c71fe1f2/ANALISIS-NARATIF-ANALISIS-KONTEN-DAN-ANALISIS-SEMIOTIK-Penelitian-Kualitatif.pdf

Kajian Literature

1. Jurnal - Gaya Komunikasi Arif Muhammad Dalam Serial YouTube "Keluarga Beti" Oleh Citra Kasman mengungkapkan tentang sebuah gaya...